top of page

“JAZZ”

22 Jun. 13. 12:39.

Novian Arif

Novian Arif

“WHAT JAZZ! “, he said.

Mendengarkan alunan dari suara petikan dari senar piano yang dimainkan oleh seorang aktor di film yang berjudul ‘THE LEGEND OF 1900” alunan nada tersebut di beri judul “playing love” you can found it on youtube. Alunan nada yang pure akan keromantikan seorang pria untuk wanita. Rasa ini akan jelas terasa jika di dukung visual frame by framenya di film, petikan nada ini tercipta ketika pemain piano melihat wanita yang menurutnya menawan. Dibalik jendela kaca kapal (seakan si aktor dalam film tidak peduli dengan penilaian penoton terhadap pesona wanita yang dia lihat), dia terpana terpesona.

Di film ini sosok dari aktor ini adalah seseorang yang jenius bermain piano, yang berawal diatas piano yang ditemukan oleh pekerja kapal, kapal besar. Fenomena yang diangkat di visual atau waktu frame ini adalah seorang ras kulit hitam yang sedang mencari sesuatu yang bisa digunakan atau dimanfaatkan, di ruang pesta yang sudah ditinggal.

Pesta high class, ruangan pesta untuk tamu klas orang kaya, dan terhormat. Sedang asik mencari-cari, tiba-tiba langkahnya terhenti oleh piano yang berada satu langkah di dekatnya. Piano bukanlah hal yang membuatnya berhenti, tetapi sosok bayi ras kulit putih yang terletak di atas piano lah yang membuatnya berhenti, bayi laki-laki yang tergelatak sengaja di tinggal oleh orang tuanya.

Disini bisa di baca the meaning of atau objektif dari frame. Kulit hitam yang pada masa itu sebagi pekerja keras, kumuh, kasar, blues, jazz, suara rakyat pekerja menemukan bayi kulit putih diatas piano (music) yang pure yang kosong, putih. Kemurnian dari bayi yang akan di isi oleh dunia kapal, jazz, blues, dunia pekerja, keras di kehidupan dewasa anak tersebut kelak, ‘THE LEGEND OF 1900”.

Bisa di bayangkan kegilaan atau kehebatan yang dihasilkan atas produktifitas interpretasi lelaki tersebut melalui alunan, dari petikan tone piano dari seoarang manusia yang lahir dari lingkungan dunia tersebut. Anak tersebut tumbuh besar bersama lingkungan keras di bawah kapal, situasi undergroundnya sebuah kapal, dimana disana dihiasi oleh para pekerja batu bara untuk kelancaran laju sebuah kapal.

Di saat usia sangat mudanya dia harus menghapi kenyataan pengasuhnya atau orang yang dianggapnya sebagai orang tuanya, meninggal atas insiden di bawah kapal, kepalanya terbentur dengan alat berat mesin kapal. “Anak ini tidak bisa turun kedarat atau kota,.“, kata salah satu awak kapal, karna permasalahan administrasi identitas, dan si pengasuhnya tidak mau mengirim anak tersebut ke panti yatim piatu, yang dia anggap sebagai nama lain dari penjara anak.

Pemuda ini sudah tumbuh besar, dan tetap memutuskan untuk menetap di kapal, daratan masih imaji baginya. Si pemuda sekarang berporofesi sebagai pemain piano dan para band di sebuah pesta orang-orang borjuis, para tamu VIP, yang banyak dari mereka menilai musiknya sebagai alirang musik jazz. Pemuda ini disukai banyak kalangan, dari bawah sampai kalagan atas. Soal penyebutan jazz atau penamaan, baginya dia tidak peduli dengan aliran, nama, atau panggilan. “Fuck jazz” he said that, ketika si pemuda get the winner waktu di ajak duel jazz piano oleh seoarang musisi kulit hitam dengan memakai diamond di salah satu giginya yang menganggap dirinya “the king of jazz” yang terkenal pada masa itu.

Yang baginya daratan adalah jalan yang tidak pernah ada habisnya tidak pernah putus, tidak terbatas, dan menurutnya dia tidak sanggup dan tertarik untuk itu. Dia takut dengan ketidak puasan dunia darat/perkotaan yang dia ketahui dari obrolan para penumpang kapal. Dunia yang tidak bisa dia batasi (pahami dengan jelas). Dunia kota yang memberikan nama untuk sebuah musik, genre. Dunia darat yang menganggap musik sebagai perlombaan, siapa yang hebat, cepat, high skill. Dunia darat yang mencampur Jazz dengan tangan-tangan capitalis. Baginya musik bukan untuk itu. Dia merasa sudah mempunyai dunia sendiri dengan baik dunia kapal, setidaknya dunia yang dia ketahui batasnya, seluk beluk kapalnya yang dia ketahui juga ujungnya dengan pasti. Dan piano adalah bentuk apresiasinya terhadap hal tersebut nada atau tone piano yang bisa dia beri batas dan ekplorasi liar dengannya. Dia mengetahui dengan baik dan jelas para tamu atau penikmat musiknya.

#desktop #art #community #website #success #book #music #audio #transportation #reading #webdesign #punk #comic #web #mind #jazz #books #family #sarcasm

0 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page